Kamis, 10 Februari 2011

Curahan Hati Alanda Rizka tentang Ibunya


Mulai Selasa (07/02) malam, tersebar link sebuah blog yang tulisannya membuat kita terenyuh. Link tersebut tersebar melalui twitter, dipastikan para selebritis, tokoh, aktivis, poltikus dan beberapa orang sudah membaca tulisan ini.

Adalah Alanda Kariza, mahasiswi yang juga seorang penulis ini menyoroti makna sebuah hukum dan keadilan di Indonesia. Dia mencurahkan seluruh isi hatinya terkait dengan ibunya yang dituntut dengan hukuman 10 tahun penjara dan denda Rp 10 milyar.
Berikut ini adalah tulisan perempuan yang mempunyai akun twitter @alandarizka, seperti yang langsung dicopy-paste dari blognya yang beralamat di alandarizka.com:
Ibu, 10 Tahun Penjara, 10 Milyar Rupiah
Oleh: Alanda Kariza
Jika ditanya apa cita-cita saya, saya hampir selalu menjawab bahwa saya ingin membuat Ibu saya bangga. Tidak ada yang lebih menyenangkan dibanding mendengar Ibu menceritakan aktivitas saya kepada orang lain dengan wajah berbinar-binar. Semua mimpi yang saya bangun satu persatu, dan semoga semua bisa saya raih, saya persembahkan untuk beliau. Belakangan ini, kita dibombardir berita buruk yang tidak habis-habisnya, dan hampir semuanya merupakan isu hukum. Saya… tidak henti-hentinya memikirkan Ibu. Terbangun di tengah malam dan menangis, kehilangan semangat untuk melakukan kegiatan rutin (termasuk, surprisingly, makan), ketidakinginan untuk menyimak berita… Entah apa lagi.
Selasa, 25 Januari 2011, periode ujian akhir semester dimulai. Hari itu juga, Ibu harus menghadiri sidang pembacaan tuntutan. Hampir tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan Ibu saya, yang sejak bulan September 2005 bekerja di Bank Century. Hanya keluarga dan kerabat dekat kami yang mengetahui bahwa Ibu menjadi tersangka di beberapa kasus yang berhubungan dengan pencairan kredit di Bank Century. Sidang pembacaan tuntutan kemarin merupakan salah satu dari beberapa sidang terakhir di kasus pertamanya.
Sejak Bank Century di-bailout dan diambil alih oleh LPS, kira-kira bulan November 2008 (saya ingat karena baru mendapat pengumuman bahwa terpilih sebagai Global Changemaker dari Indonesia), Ibu sering sekali pulang malam, karena ada terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Saya jarang bertemu beliau. Bahkan ketika saya berulangtahun ke 18, saya tidak bertemu dengan Ibu sama sekali, karena beliau masih harus mengurus pekerjaan di kantor. Itu pertama kalinya saya berulangtahun tanpa Ibu.  Seiring dengan diusutnya kasus Century, Ibu harus bolak-balik ke Bareskrim untuk diinterogasi oleh penyidik sebagai saksi untuk kasus-kasus yang melibatkan atasan-atasannya.
Sejak saya kecil, Ibu saya harus bekerja membanting tulang agar kami bisa mendapat hidup yang layak – agar saya mendapat pendidikan yang layak. Ketika saya duduk di SMP, beliau sempat di-PHK karena kantornya ditutup. Kami mengalami kesulitan keuangan pada saat itu, sampai akhirnya saya menerbitkan buku saya agar saya punya “uang saku” sendiri dan tidak merepotkan beliau, maupun Papa. Ibu sempat menjadi broker property, berjualan air mineral galonan, sampai berjualan mukena. Adik pertama saya, Aisya, ketika itu masih kecil. Ibupun mengandung dan melahirkan adik kedua saya, Fara. Akhirnya, ketika buku saya terbit, beliau mendapat pekerjaan di Bank Century. Papa sudah duluan bekerja di sana, tetapi hanya sebagai staf operasional.
Saya lupa kapan… tapi pada suatu hari, saya mendengar status Ibu di Bareskrim berubah menjadi TSK. Tersangka.
***
Itu merupakan hal yang tidak pernah terlintas di pikiran saya sebelumnya. Tersangka? Dalam kasus apa? Dituduh menyelewengkan uang?
Sejak Ibu bekerja di Century, hidup kami tetap biasa-biasa saja. Jabatan Ibu sebagai Kepala Divisi boleh dibilang tinggi, tapi tidak membuat kami bisa hidup dengan berfoya-foya. Orang-orang di kantor Ibu bisa punya mobil mahal, belanja tas bagus, make up mahal… Tidak dengan Ibu. Mobil keluarga kami hanya satu, itupun tidak mewah. Saya sekolah di SMA negeri dan tidak bisa memilih perguruan tinggi swasta untuk meneruskan pendidikan karena biayanya bergantung pada asuransi pendidikan. Ibu tidak membiarkan saya mendaftarkan diri untuk program beasiswa di luar negeri – beliau khawatir tidak bisa menanggung biaya hidup saya di sana. Papa di-PHK segera setelah kasus Century mencuat ke permukaan. Papa tidak bekerja, hanya Ibu yang menjadi “tulang punggung” di keluarga saya. Papa dan saya sifatnya hanya “membantu”.
Saat itu, berat sekali rasanya, Ibu memiliki titel “tersangka” di suatu kasus. Saya tidak bisa mendeskripsikan perasaan saya ketika itu. Saya duduk di Kelas 3 SMA tatkala status Ibu berubah. Ibu jatuh sakit karena tertekan. Tepat satu hari sebelum Ujian Akhir Nasional, Ibu harus diopname, dan saya baru tahu pukul 10 malam karena keluarga saya khawatir hal ini akan mengganggu konsentrasi saya dalam menjalani ujian. Saya tidak lagi bisa memfokuskan pikiran saya terhadap UAN SMA. Pikiran saya hanya Ibu, Ibu, dan Ibu.
Sejak itu, hidup kami benar-benar berubah… walau dari luar, Ibu dan Papa berusaha terlihat biasa-biasa saja. Mereka tidak cerita banyak kepada saya. Mobil dijual dan mereka membeli yang jauh lebih murah. Kami jarang pergi jalan-jalan dan saya jarang mendapat uang jajan. Kami lebih jarang menyantap pizza hasil delivery order. Supir diberhentikan, dan hanya punya satu pembantu di rumah. Ibu dipindahkan ke kantor cabang, sementara Papa mengalami kesulitan mencari pekerjaan. Saya beruntung, mereka berdua tidak pernah menahan saya dari melakukan hal-hal yang saya mau lakukan, terutama aktivitas Global Changemakers dan IYC. Tapi, saya sadar, bahwa hidup kami benar-benar berubah.
I can live with that. I’m willing to work part time, do internships, and work my ass off to publish more and more books if it would help my parents, especially my mother. Although I don’t have my own car and I can’t shop luxurious stuff just like my friends do, I’m happy, and I’m willing to live like that. Saya mau, meski hal tersebut pasti melelahkan. Saya memilih beasiswa dari BINUS International dibanding Universitas Indonesia, salah satunya juga supaya orangtua saya tidak perlu lagi membiayai pendidikan saya. Supaya uang untuk saya bisa digunakan untuk membiayai pendidikan adik-adik saya. Saya ingin mereka bisa les Bahasa Inggris bertahun-tahun seperti saya dulu… siapa tahu mereka bisa memenangkan kompetisi-kompetisi internasional yang bergengsi.
Awalnya pun berat bagi Ibu, tapi lambat laun, Ibu sangat ikhlas. Ibu jarang membagi kesulitannya kepada saya – selalu disimpan sendiri atau dibagi ke Papa. Beliau hanya mengingatkan saya untuk tidak lupa shalat dan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai-nilai yang baik agar beasiswa tidak dicabut. Dari apa yang dialami Ibu, saya belajar untuk tidak dengan mudah mempercayai orang lain. Ibu orang baik dan hampir tidak pernah berprasangka buruk. Tapi sepertinya kebaikannya justru dimanfaatkan untuk kepentingan orang lain.
Ibu dituduh terlibat dalam pencairan beberapa kredit bermasalah, yang disebut sebagai “kredit komando” karena bisa cair tanpa melalui prosedur yang seharusnya. Beberapa kredit cair tanpa ditandatangani oleh Ibu sebelumnya. Padahal, seharusnya semua kredit baru bisa cair setelah ditandatangani oleh beliau yang menjabat sebagai Kepala Divisi Corporate Legal. Ya, tidak masuk akal.
“Kredit komando” ini terjadi atas perintah dua orang yang mungkin sudah familiar bagi orang-orang yang mengikuti kasus Century melalui berita, Robert Tantular dan Hermanus Hasan Muslim. Dua orang ini sudah ditahan dan seharusnya, menurut saya, kasusnya sudah selesai. Ibu dulu hanya menjadi saksi dalam kasus mereka berdua, karena kredit-kredit tersebut cair karena perintah mereka, bukan Ibu. Bahkan tandatangan Ibu pun “dilangkahi”. Pertanyaan saya, mengapa Ibu dijadikan tersangka? Nonsens.
Oleh karena itulah, saya optimis. Saya tahu bahwa Ibu tidak bersalah, walaupun saya ‘awam’ dalam dunia hukum perbankan. Saya selalu berkata kepada Ibu bahwa semua akan baik-baik saja, karena itulah yang saya percayai, bahwa negara ini (seharusnya) melindungi mereka yang tidak bersalah, bahwa negara ini adalah negara hukum.
Sampai akhirnya, pada tanggal 25 Januari 2011, sehari sebelum saya ujian Introduction to Financial Accounting, saya harus menerima sesuatu yang, sedikit-banyak, menghancurkan mimpi yang telah saya bangun bertahun-tahun, dalam sekejap.
Hari itu seharusnya menjadi hari yang biasa-biasa saja. Ujian hari itu bisa saya kerjakan dengan baik. Saya pulang cepat dari kampus, tidur siang, bangun dan menonton televisi. Ibu pulang malam. Status BBM salah seorang tante berisi: “Deep sorrow, Arga”. (Nama Ibu adalah Arga Tirta Kirana). Saat itu, untuk sejenak, saya tidak mau tahu apa yang terjadi. Hari itu, Ibu dan Papa pergi ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk mendengar pembacaan tuntutan.
Ibu dituntut kurungan 10 tahun penjara dan denda sebesar 10 milyar Rupiah.
Sesak nafas. Yang terasa cuma airmata yang tidak berhenti.
Mungkin, ini cuma mimpi buruk… Mungkin, ketika terbangun, ternyata kasus ini sudah berakhir, dan saya bisa menjalani hidup yang “biasa” lagi dengan Ibu, Papa, dan dua adik-adik yang masih kecil. Walau hidup kami tidak mewah, tapi bahagia. Tidak harus ada sidang, tidak harus ada penyidikan di Bareskrim, tidak harus ada pulang larut karena harus ke kantor pengacara, tidak harus melewatkan makan malam yang biasanya dinikmati bersama-sama. Saya kangen Ibu masak di rumah: pudding roti, spaghetti, roast chicken, sop buntut, apapun. Saya kangen pergi ke luar kota, walau cuma ke Bogor, bersama keluarga. Hal-hal kecil yang sudah tidak bisa kami nikmati lagi. Kalau ini hanya mimpi buruk, saya mau cepat-cepat bangun.
Mungkin saya tidak sepintar banyak orang di luar sana, terutama para ahli hukum: mulai dari hakim, jaksa, sampai pengacara maupun notaris. Saya tiga kali mencoba untuk diterima di FHUI, dan tiga kali gagal. Tapi, saya bisa menilai bahwa tuntutan yang diajukan itu tidak masuk di akal.
Gayus – kita semua tahu kasusnya, kekayaannya, kontroversinya – divonis 7 tahun penjara dan denda 300 juta. Robert Tantular dituntut hukuman penjara selama 8 tahun dan Hermanus Hasan Muslim dituntut hukuman penjara selama 6 tahun dari PN Jakarta Pusat. Lalu, mengapa Ibu 10 tahun? Setolol dan seaneh apapun saya, saya cukup waras untuk tidak sanggup mengerti konsep tersebut menggunakan nalar dan logika saya. Apakah karena keluarga kami tidak memiliki uang? Ataukah karena Ibu justru terlalu baik?
Ini negara yang saya dulu percayai, negara yang katanya berlandaskan hukum. Atas nama Indonesia, saya dulu pergi ke forum internasional Global Changemakers. Atas nama Indonesia, saya mengikuti summer course di Montana. Untuk Indonesia, saya memiliki ide dan mengajak teman-teman menyelenggarakan Indonesian Youth Conference 2010. Indonesia yang sama yang membiarkan ketidakadilan menggerogoti penduduknya. Indonesia yang sama yang membiarkan siapapun mengkambinghitamkan orang lain ketika berbuat kesalahan, selama ada uang. Indonesia yang sama yang menghancurkan mimpi-mimpi saya.
“Apa yang Alanda ingin lakukan sepuluh tahun lagi?”
Sebelumnya saya tahu, saya punya begitu banyak mimpi yang ingin dicapai, untuk membuat Ibu bangga, dan – mungkin – untuk Indonesia. Ingin mendirikan sekolah supaya pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, ingin menyelenggarakan IYC terus menerus agar ada banyak agen perubahan di Indonesia, ingin ini dan ingin itu. Keinginan-keinginan itu mati tanpa diminta. Sekarang hanya ingin Ibu bebas dari seluruh kasus tersebut. Sekarang hanya ingin hidup bahagia bersama Ibu, Papa, dan adik-adik – di rumah kami yang tidak besar tapi cukup nyaman; jalan-jalan dengan mobil yang tidak mahal tapi bisa membawa kami pergi ke tempat-tempat menyenangkan.
Saya mau ada Ibu di ulangtahun saya yang keduapuluh, dua minggu lagi. Saya mau ada Ibu di peluncuran buku saya – seperti biasanya. Saya mau ada Ibu waktu nanti saya lulus dan diwisuda. Saya mau ada Ibu ketika saya suatu hari nanti menikah. Saya mau ada Ibu ketika saya hamil dan melahirkan anak-anak saya.
Uang, politik, hukum yang ada di negara ini menghancurkan bayangan saya tentang hal itu. Mungkin selamanya pilar-pilar hukum hanya akan mempermasalahkan kredit-kredit macet, menjebloskan orang-orang ‘kecil’ ke penjara tanpa bukti dan analisa yang komprehensif (maupun putusan yang masuk di akal), bukan 6,7T yang entah ada di mana saat ini. Mungkin hal-hal seperti ini yang membuat pemuda-pemuda optimis berhenti berkarya untuk Indonesia. Mungkin hal-hal seperti ini yang membuat individu-individu brilian memilih untuk tinggal dan berkarya bagi negara lain… agar keluarga mereka tetap utuh. Supaya mereka tidak harus menghadapi ketidakadilan yang menjijikan seperti ini.
Saya mau Ibu ada di rumah, Indonesia. Tidak di penjara, tidak di tempat lain, tapi di rumah, bersama saya, Papa, Aisya, dan Fara.
Hari Kamis, Ibu akan membacakan pledooi (pembelaan) di PN Jakarta Pusat. Ibu akan menceritakan seluruh kejadian yang beliau alami dan mengapa seharusnya beliau tidak mengalami tuduhan apalagi tuntutan ini.
Saya mohon doanya buat Ibu, walau mungkin Anda tidak pernah mengenalnya. Ia berjasa besar bagi saya, dan saya yakin, bagi banyak orang di luar sana. Beliau membutuhkan doa, dukungan, dan bantuan dari banyak orang.
Even if I have to let Indonesian Youth Conference go, even if I have to work hard 24/7 to live without having to ask for allowances from my mother… I’m willing to do so.
I just want her to stay with me… instead of behind those scary bars. I just want her to witness everything that I will achieve in the future. I just want her to see my little sisters grow up, beautifully. I just want her to always be there around the dining table, and we’ll have dinner together. I just want her to cook again for the whole family on Sunday mornings. I just want her to let me drive for her when she has to go somewhere. I just want her to listen to my stories about my boyfriend, my friend, campus life, or silly little things. I just want her here… Here.
I love you, Mum. I do… :’(

CARA MEMBUAT TEKS GLITTER PADA PHOTOSHOP

Teks glitter biasanya ditemukan pada situs-situs jejaring sosisal / pertemanan seperti friendster, facebook, myspace, dll.

Berikut cara membuat sendiri teks glitter sederhana dengan menggunakan Adobe Photoshop 7:

Langkah 1

Buka kanvas baru (File > New atau CTRL+N) dengan dimensi 400 X 250 piksel dan background putih.

Langkah 2

Klik teks tool dan buat sebuah teks pada kanvas dengan tipe huruf Arial Black dengan warna hijau tua (#09a7a7).

Langkah 3

Buka panel Layer (Window > Layer), Carilah layer yang berisi teks yang baru saja dibuat. Klik kanan layer teks tersebut > Pilih Resterize Layer.


Klik menu Filter > Noise > Add Noise. Pada kotak Amount, isikan 20%, klik OK. Lihat setting Add Noise berikut:

Noise 20%

Langkah 4

Gandakankan layer teks dengan menekan CTRL+J. Klik menu Filter > Noise > Add Noise. Pada kotak Amount, isikan 30%, klik OK. Lihat setting Add Noise berikut:

Noise 30%Langkah 5

Ulangi langkah 4, namun pada kotak Amount, isikan 50%. Lihat setting Add Noise berikut:

Noise 50%
Langkah 6

Klik pada salah satu layer teks, berikan sebuah layer style Stroke. Caranya: klik huruf "f" kecil pada bagian bawah panel Layer, kemudian pilih Stroke...

Menambah layer style
Isikan seting seperti gambar dibawah ini:

Stroke setting
Klik OK. Kopikan layer style Stroke ke layer teks lainnya. Klik kanan pada layer > pilih Copy Layer Style. Kemudian klik kanan pada layer teks lainnya > pilih Paste Layer Style.

Copy Layer StylePaste Layer Style

Langkah 7

Sekarang kita akan menganimasikan teks tersebut layaknya teks glitter. Tekan tombol CTRL+SHIFT+M untuk berpindah ke Adobe Image Ready. Buka panel Animation (Window > Animation). Pafa panel Animation, klik Duplicate current frame sebanyak 2 kali.

Menambah frame
Langkah 8

Klik frame 1, cari panel laye kemudian sembunyikan 2 layer teks paling atas (untuk menyembunyikan laye klik icon mata didepan layer, klik sekali lagi untuk menampilkan kembali). Klik frame 2, sembunyikan layer paling atas. Klik frame 3, tampilkan semua layer.

Atur isi frame
Klik tombol Plays/stops animation untuk mekihat animasinya.

Memainkan animasi
Langkah 9

Sekarang simpan dengan ekstensi .gif. Caranya: kilk menu File > Save Optimized As... > Tentukan direktori penyimpanan dan nama filenya > Save.

Selesai. Selamat mencoba. Hasilnya akan seperti ini:

Membuat Efek Tulisan Terbakar Dengan Photoshop


Tutorial ini akan saya jelaskan mengenai cara membuat tulisan terbakar atau dengan efek kobaran api diatasnya. . . Keren pastinya. .Langsung ajalah kita Sikatttt:
1. Buka Adobe Photoshop, Untuk download Adobe Photoshop Portabel CS 3 KLIK DISINI


2. Klik kanan pada layer FIRE kemudian pilih Resterize Type maka layer akan menjadi layer image, kemudian duplikat layer tersebut dengan menekan Ctrl+J



3. Sembunykan layer Y copy dengan klik pada gambar mata didepan layer atau menghilangkannya.

4. Klik pada layer Y dan klik menu Image > Rotate Canvas > 90 CW maka gambar akan seperti pada gambar di bawah ini.


5. Buat efek dengan klik Filter > Stylize > Wind lalu atur seperti pada gambar.



maka akan menjadi



6. Setelah gambar nampak seperti diatas lalu berikan efek yang sama dengan menekan Ctrl+F.

7. Putar kembali layer dengan mengulang langkah 4 namun kali ini pilih 90 CCW.



8. Sekarang tambahkan efek dengan Guasian Blur, klik Filter > Blur > Guasian Blur lalu atur sesuai gambar.


9. Duplikat layer background klik layer tersebut lalu tekan Ctrl+J.



10. Lalu Klik layer Y kemudian tekan Ctrl+E untuk menyatukan atau Marge Down


11. Aktifkan Rectangular Marquee Tool (M), lalu tandai gambar.


12. Setelah itu klik Filter > Liquify


terus geserkan brush hingga nampak seperti gambar di bawah ini dan buat yang lebih baik lagi OK



13. Selanjutnya Hue/Saturation dengan menekan icon Creat new fill or adjustement layer pada bagian bawah pallet layer.


14. Ulangi lagi langkah 13 namun ikuti gambar di bawah ini.


15. Pada layer Hue/Saturation 2 atur Blending Mode nya menjadi Overlay.



16. Setelah itu tampilkan kembali Y copy dengan menekan kembali icon mate yang tadi kita hilangkan.


17. Tekan Ctrl+Klik Tumbnail Layer maka huruf akan terseleksi.


18. Setelah diseleksi aktifkan Gradient Tool (G), atur warna yang kiri 1d0d01 dan warna yang kanan e35200









19. Klik dan darag dari maka hasilya.

Animasi tulisan dengan Photoshop

Tutorial Photoshop kali ini akan membahas cara pembuatan efek tulisan bergerak ( animasi ) dengan format file gif. Animasi ini dibuat dengan program photoshop pada awalnya, kemudian proses pembuatan animasinya dengan menggunakan Adobe Image Ready. Jika photoshop yang digunakan adalah versi CS3, maka animasi ini bisa dibuat langsung dengan Photoshop, tanpa harus menggunakan image ready.

Tutorial pembuatan animasi tulisan dengan Photoshop

Langkah 1
Buatlah sebuah file baru dengan Photoshop. Ukuran file bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Pada tutorial ini, saya menggunakan sebuah file yang berukuran 468 x 60 pixel; 72 dpi; RGB; content=white.
tutorial photoshop animasi 1
Langkah 2
Buatlah sebuah tulisan dengan menggunakan Type tools pada Photoshop.
tutorial photoshop animasi 2
Langkah 3
  • Jika Anda menggunakan versi Photoshop 7 hingga CS:
    Klik icon Jump to Image ready. Icon ini terletak di sebelah bawah pada Tools Box. Anda juga bisa memilih menu File > Jump To > Adobe ImageReady 7.0 (pada Photoshop 7), atau File > Edit in Image Ready (pada Photoshop CS).
    tutorial photoshop animasi 3
  • Jika Anda menggunakan versi Photoshop CS3:
    Pilih menu Window > Animation
    tutorial photoshop animasi 4
Langkah 4
Akan Anda dapati sebuah palet panjang di sebelah bawah (bentuk tampilan relatif sama baik pada Image Ready ataupun Photoshop CS3).
tutorial photoshop animasi 5
Jika perlu, perlebar tampilan palet ini dengan melakukan klik dan geser pada sudut kanan bawah palet tersebut.
Langkah 5
Geser tulisan hingga ke sebelah kiri luar dari background yang putih, hingga seluruh tulisan tidak nampak.
tutorial photoshop animasi 6
Langkah 6
Klik icon Duplicate current frame.
tutorial photoshop animasi 7
Langkah 7
Sekarang ada 2 frame pada palet Animation. Pastikan yang terpilih sekarang adalah frame kedua.
Geser lagi tulisan hingga sisi kanan luar dari background.
tutorial photoshop animasi 8
Langkah 8
Klik icon Tweens animation frames.
tutorial photoshop animasi 9
Tujuan penggunaan Tween ini adalah untuk mempermudah pembuatan frame-frame animasi. Tween akan menambahkan frame secara otomatis berdasarkan perbedaan posisi, ukuran, tranparansi, dan efek pada obyek.
Kemudian akan muncul kotak dialog baru, seperti gambar tutorial berikut ini.
tutorial photoshop animasi 10
Pada kotak dialog ini, kita bisa mengatur:
  • Tween with: digunakan untuk memilih frame mana yang akan kita gunakan sebagai dasar animasi berdasarkan frame yang aktif. Karena kita aktif pada frame kedua, maka yang tepat adalah Previous Frame.
  • Frame to Add: digunakan untuk memilih jumlah frame yang akan ditambahkan. Semakin banyak jumlah frame, animasi akan semakin nampak halus, tetapi ukuran file hasil jadinya akan semakin besar.
  • Layers: digunakan untuk memilih animasi pada antara semua layer, atau hanya pada layer yang aktif saja.
  • Parameters: digunakan untuk memilih jenis perubahan obyek yang digunakan sebagai dasar animasi
Langkah 9
Klik icon Plays/stops animation.
tutorial photoshop animasi 11
Animasi sudah jadi. Jika Anda menginginkan pengaturan kecepatan animasi, bisa Anda pilih dari tulisan 0 sec disebelah bawah frame.
tutorial photoshop animasi 12
Jika pengaturan kecepatan ini akan dilakukan pada banyak frame sekaligus, maka klik sebuah frame, kemudian tekan dan tekan tombol Shift, lalu klik frame yang lain. Bisa juga dengan Ctrl + klik frame yang lain. Setelah terpilih banyak frame sekaligus, baru ubah kecepatannya. Pengubahan kecepatan animasi akan berlaku pada semua frame yang terpilih.
Untuk menyimpan hasil animasi, pilihlah menu File > Save Optimized pada Adobe ImageReady. Atau File > Save for Web & devices pada Photoshop CS3. Pastikan format file yang dipilih adalah gif.
Berikut ini adalah hasil dari tutorial ini, sebuah tulisan dengan efek gerak yang disimpan dengan format file gif.
tutorial photoshop animasi 12
Silahkan dicoba dan digunakan sebagai tambahan materi belajar photoshop. Berikut ini ada 2 buah contoh file lain. Silahkan dicoba sendiri juga untuk membuat seperti gambar-gambar berikut ini.
Gambar contoh animasi 1
animasi photoshop 1
Gambar contoh animasi 2
animasi photoshop 2