Warganya Kelaparan, Gubernur ke Jerman
Laporan wartawan KOMPAS Khaerudin
Rabu, 3 November 2010 | 12:51 WIB
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA
Warga Kampung Tumalei, Desa Silabu Kecamatan Saumanganya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, membantu anggota TNI-AD menurunkan bantuan makanan, tikar, selimut dan jerigen bagi korban tsunami dari helikopter MI 17 milik TNI AD, Minggu (31/10/2010). Untuk mempercepat proses distribusi bantuan dan evakuasi korban luka salah satunya dilakukan melalui udara dengan heikopter. TERKAIT:
Seperti anggota DPR yang juga memilih tetap pergi ke luar negeri di tengah situasi bencana melanda negeri ini, Irwan juga meninggalkan sejumlah masalah dalam soal penangangan bencana gempa dan tsunami di Mentawai.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Irman Gusman yang juga berasal dari daerah pemilihan Sumatera Barat membenarkan, Irwan telah pergi ke Jerman. Bahkan saat dihubungi Irman, Rabu (3/11/2010) pagi, Irwan sudah berada di Dubai.
"Seharusnya situasi psikologis masyarakat saat ini yang tengah menghadapi bencana, mengharuskan kehadiran gubernur," ujar Irman yang mengaku memahami kepergian Irwan ke Jerman.
Menurut Irman, dia tak bisa mencegah kepergian Irwan ke Jerman mengingat baru mengetahui keberangkatannya pada Rabu pagi. "Mungkin kalau saya tahu kepergiannya dari tiga hari lalu, saya bisa mengingatkannya agar jangan dulu meninggalkan Sumbar," kata Irman.
Irwan adalah Gubernur Sumbar yang diusung Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bintang Reformasi, dan Partai Hati Nurani Rakyat. Mantan anggota DPR dari Fraksi PKS ini pergi ke Jerman meninggalkan sejumlah kekacauan dalam soal distribusi bantuan korban gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai.
Hingga hari delapan sejak tsunami meluluhlantakkan tiga pulau di gugusan Kepulauan Mentawai (Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, dan Pagai Selatan) distribusi bantuan masih belum menjangkau banyak wilayah terpencil. Bantuan tetap menumpuk di Sikakap, di Pulau Pagai Utara, tempat yang dipilih untuk mengonsentrasikan bantuan yang datang dari Padang.
Alasan cuaca buruk dan gelombang tinggi dituding sebagai penyebab bantuan tak terdistribusikan ke sejumlah wilayah terpencil seperti Desa Bulasat dan Malakopak di Pagai Selatan yang merupakan daerah bencana terparah.
"Kami juga heran mengapa cuaca terus yang disalahkan, padahal kami sudah bisa menembus wilayah-wilayah di ujung pulau yang sebelumnya katanya tak bisa ditembus perahu bantuan," ujar Koordinator Posko Lumbung Derma Yosep Sarogdok.
Lumbung Derma merupakan jejaring lembaga swadaya masyarakat di Sumbar yang mengoordinasi bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai. Yosep membenarkan, ribuan korban bencana saat ini terancam kelaparan karena masih belum terdistribusikannya bantuan ke wilayah-wilayah mereka dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar