Jumat, 06 Agustus 2010
DAMPAK REDENOMINASI NILAI RUPIAH...
Efek Redenominasi Terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia
dampak redenominasi rupiahSaat ini sedang santer-santernya berita akan Redenominasi Rupiah, misalnya Rp.1000, menjadi Rp.1. Tapi tahukah anda apa efek dari Redenominasi angka 1000 menjadi 1 dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air kita ???. Berikut sebuah analisa ABC
Nama salah seorang penyair legenda kita Bapak Chairil Anwar mungkin akan semakin tak terkenal oleh generasi kita, karena tak ada lagi kata-kata “ Aku mau hidup 1000 tahun lagi” karena telah berganti menjadi : “Aku mau hidup 1 tahun lagi”
Orang tua akan semakin susah menidurkan anaknya yang terbiasa membacakan dongeng sebelum tidur karena tak ada lagi dongeng “ Kisah 1001 malam” ,kini telah berganti “kisah 1 malam 10 menit”… yang akhirnya tinggal memutarkan lagu “ cinta satu malam” akibat bahan dongeng sudah habis Cuma 1 malam
Rasa terima kasih akan semakin sedikit nilainya,karena tak ada lagi ucapan “ Saya mengucapkan beribu-ribu terima kasih” kini menjadi “ Saya mengucapkan bersatu-satu terima kasaih” atau cukup mengatakan “ saya mengucapkan satu-satunya terima kasih “
Semangat bangsa kita akan semakin kendor karena ungkapan “Mati satu tumbuh seribu” berubah menjadi “Mati nol koma nol nol satu tumbuh seribu” ..susah nyebutnya kan ? :D
Bangsa ini akan kehilangan banyak pulau karena kepulauan 1000 kini menjadi kepulauan 1…. (hilang 999 pulau :D )
Teman- teman di tanah batak akan susah mengenali lagi marganya karena marga Pasaribu,Pangaribuan menjadi Pasasatu, dan Pangasatuan … nggak nyinggung SARA ya :peace ;D
Hanya satu yang menjadi harapan baik dari Redenominasi ini adalah :
Para pencuri di negeri ini akan mudah tertangkap,karena :
*Saat orang berteriak maling, ia mengambil langkah Satu bukan lagi langkah seribu… jadi ketankap dech :D
Demikian analisa ini dibuat, demi intermezzo akibat “ bersatu-satunya” (harap artikan sebelum redenominasi ya :D , promo dari ABC. Dan sekiranya ada yang tidak berkenang saya mengucapkan “Bersatu-satu permohonan maaf”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar